Headlines News :
Home » » Kiamat 21 Desember 2012

Kiamat 21 Desember 2012

Written By Asa Terbaru on Kamis, 20 Desember 2012 | 05.34

Kiamat 21 Desember 2012. Kamis hari ini adalah hari terakhir periode 13 baktun kalender Maya. Sebagian warga dunia percaya, Jumat tanggal 21 Desember 2012 besok adalah kiamat. Persiapan pun dilakukan, mulai dari khusyuk berdoa, berlindung dalam bungker, hingga memborong produk pangan olahan dan lilin. Namun, sebagian besar justru tak menggubris isu itu.

Otoritas keamanan China, Selasa lalu, menangkap 93 penyebar isu kiamat. Beberapa di antaranya anggota sekte ”Tuhan Maha Agung” yang yakin kiamat terjadi pada 21 Desember nanti, sesuai ramalan yang didasarkan pada akhir kalender Penghitungan Panjang bangsa Maya di Amerika Tengah.

Ilustrasi Kiamat

”Mereka percaya Matahari tak bersinar dan listrik padam tiga hari mulai 21 Desember,” kata seorang anggota Biro Keamanan Publik di Xining, Provinsi Qinghai, China, seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Rumor itu sukses. Sejak beberapa minggu lalu, warga China memborong makanan dan minuman kaleng, lilin, korek api, hingga baju hangat untuk bertahan hidup jika kiamat terjadi.

Pebisnis Yang Zongfu pun membuat bola raksasa untuk menyelamatkan diri bila kiamat tiba. Bola yang disebut ”Perahu Nuh” baru itu diklaim mampu melindungi dari radiasi, api, dan temperatur tinggi. Pesanan tak hanya dari China, tetapi juga dari Selandia Baru. Tiap bola dihargai 1 juta-5 juta yuan (Rp 1,5 miliar-Rp 7,7 miliar).

Ada pula warga yang ingin berbagi kebahagiaan. Seorang perempuan bermarga Jiang menjual murah apartemennya dari harga normal 3 juta yuan menjadi hanya 1,04 juta yuan. ”Hasil penjualan saya sumbangkan untuk anak yatim piatu dan menikmati hidup jelang kiamat,” katanya kepada chinadaily.com.cn, Selasa pekan lalu.

Di Australia, sebuah bungker dibangun di perbukitan dekat Tenterfield, New South Wales. Kelompok pendiri bungker juga yakin kiamat pada 21 Desember. Namun, dasarnya adalah teks Mesir kuno dan kitab suci, bukan kalender Maya. Mereka yang ingin tinggal di bungker, seperti dikutip news.com.au awal Agustus lalu, dikenai biaya sekitar Rp 50 juta.

Sementara itu, pemimpin spiritual Maya di Bacuranao, Kuba, Kamis (6/12/2012), menggelar doa memohon keselamatan saat kiamat tiba. Sebaliknya, situs-situs arkeologi Maya di Meksiko dan Guatemala, wilayah asli bangsa Maya, justru ramai dikunjungi turis. Di tempat itu, Jumat besok saat kiamat dikabarkan datang, akan diadakan pesta kembang api, konser, dan berbagai kegiatan lain. Pesta menyambut kiamat juga diselenggarakan di sejumlah negara.

Ilustrasi dampak kiamat

Bagaimana di Indonesia? Sepertinya tenang-tenang saja walau hasil jajak pendapat Ipsos Global Public Affairs, Mei lalu, menyebut 19 persen orang Indonesia percaya kiamat akan terjadi pada 21 Desember.

Hampir semua penduduk Indonesia mengidentifikasikan diri pada agama tertentu. Mereka memang meyakini kiamat pasti tiba. Namun, kapan saat itu tiba, tak ada yang bisa memprediksi. ”Mengapa harus percaya sama ramalan itu? Kayak enggak punya iman saja,” kata Farid (35), pegawai swasta di Cimahi, Jawa Barat.

Isu kiamat 2012 kembali muncul menjelang 12 Desember (12-12-12) lalu. Namun, bukan menjadi topik serius, kiamat justru menjadi bahan gurauan.

Amri (34), anggota staf penjualan sebuah perusahaan distribusi, mengatakan, kiamat bisa dijadikan obrolan halus untuk menarik tunggakan utang para pemilik toko. ”Sudah Koh (engkoh), tinggalin dulu ATM (kartu anjungan tunai mandiri)-nya, sudah mau kiamat nih,” bujuknya kepada seorang pemilik toko di Proyek Pasar Pagi Lama, Tambora, Jakarta Barat.

Berbeda dengan kepanikan yang melanda masyarakat China, warga Tionghoa yang ditemuinya umumnya tak terlalu percaya isu kiamat. Mereka lebih percaya dengan kombinasi angka, seperti 12-12-12. Pada saat itu, mereka membuka toko pukul 12 siang dan menutupnya pukul 12 malam. Jam buka toko normal dari pagi hingga sore.

Kondisi masyarakat Indonesia yang cukup tenang ini jauh berbeda ketika isu kiamat 2012 mencapai puncak kepopulerannya pada 2009. Saat itu, banyak toko buku memajang buku-buku bertema kiamat, mulai dari yang ilmiah hingga spiritual.

Suasana makin dramatis saat infohiburan (infotainment) ramai mengabarkannya dan diluncurkannya film 2012. Penggambaran kehancuran Bumi yang bagus membuat banyak penonton menangis histeris seusai pertunjukan. Saat itu, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan larangan menonton film itu agar tidak merusak iman.

Mengglobal

Kiamat 2012 merupakan rekaan orang-orang yang terobsesi dengan kiamat. Isu pun dirangkai dengan data arkeologi berbagai bangsa dan fenomena astronomi dan geologi yang dimaknai berbeda. Untuk memperkuat isu, mereka menambahnya dengan tafsir serampangan kitab suci dan teks-teks kuno.

Guru Besar Filsafat Universitas Katolik Parahyangan Bambang Sugiharto mengatakan, globalisasi membuat isu kiamat yang semula bersifat lokal, dari kalender bangsa Maya, akhirnya menjadi isu global. Kolektivitas global yang terwujud bersamaan membuat bencana yang dihadapi satu pihak menjadi bencana seluruh warga dunia. ”Manusia lebih tertarik hal-hal gelap dan misterius daripada yang indah-indah,” ujarnya.

Ketakutan global yang dialami sebagian orang dinilai psikolog sosial Universitas Gadjah Mada, Helly P Soetjipto, sebagai manajemen teror, menakut-nakuti orang dengan kematian. Isu ini sangat mudah dimasukkan kepada mereka yang orientasi hidupnya fokus mengejar materi dan kesenangan.

”Kematian adalah misteri hidup. Karena itu, semua orang menyiapkan diri mati. Sayangnya, persiapan yang dilakukan lebih banyak dengan menumpuk materi, bukan membangun hubungan vertikal,” katanya.

Sekjen Masyarakat Neurosains Indonesia yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Taufiq Pasiak, mengatakan, otak manusia memiliki sistem takut. Rasa takut membuat manusia selalu membutuhkan sesuatu yang bersifat transendental untuk menggantungkan ketakutannya.

Namun, manusia juga memiliki sistem pikir rasional. Inilah yang membuat manusia selalu berusaha mencari penjelasan atas ketakutan yang dialaminya, termasuk ketakutan atas kematian dan kiamat.

Penjelasan tentang kiamat dan mati ada di dalam agama. Namun, penjelasannya bersifat global. Inilah yang mendorong manusia terus mencari penjelasan tentang kiamat, termasuk mereka-reka kapan kiamat sesungguhnya terjadi.

Pencarian ini akan terus ada sepanjang sejarah manusia. Karena itu, isu-isu kiamat berikutnya, setelah kiamat 2012, akan selalu ada. 

Kota Kuno Suku Maya Diserbu

Pemerintah Meksiko memperkirakan sekitar 50 juta wisatawan dari dalam dan luar negeri akan mengunjungi kawasan selatan pada tahun ini.

Pada “hari kiamat Maya” Jumat (21/12), diperkirakan ada 200.000 orang yang mendatangi Chichen Itza, kompleks kota kuno Suku Maya.

“Ini hari yang bagus buat bisnis, tapi buat saya, sama saja seperti hari-hari lain,” komentar seorang penjual minuman, Julian Nohuicab, 34, warga Maya di situs kota kuno Maya di Coba, Negara Bagian Quintana Roo, tak jauh dari kawasan wisata pantai terkenal Cancun.

Izamal, Negara Bagian Yucatan, tak jauh dari salah satu situs Suku Maya yang paling banyak dikunjungi yaitu kompleks kota kuno Chichen Itza.

Namun, buat warga setempat yang masih keturunan langsung Suku Maya, segala kehebohan kiamat justru membuat mereka bingung.

“Ini semua adalah histeria massa,” ujar Vera Rodriguez, 29, psikolog yang juga keturunan Maya, yang tinggal di Izamal, Negara Bagian Yucatan, tak jauh dari salah satu situs Suku Maya yang paling banyak dikunjungi yaitu kompleks kota kuno Chichen Itza.

“Saya pikir isu kiamat ini dampaknya buruk buat budaya dan masyarakat kami,” katanya.

Seraya melihat bus-bus yang berdatangan membawa turis dan para peminat budaya kuno Maya serta segala macam orang asing lainnya yang antusias “menyambut” kiamat, atau juga kemungkinan munculnya era baru dunia terkait siklus kalender kuno Maya itu, warga keturunan Maya justru lebih banyak melongo saja.

“Kami enggak percaya sama sekali,” ujar Socorro Poot, 41, ibu rumah tangga dengan tiga anak di Holca, sebuah desa sekitar 40 km dari Chichen Itza.

“Tak ada yang bakal tahu pasti [kapan kiamat datang]. Hanya Tuhan yang tahu,” tukasnya.

Saat ini keturunan Suku Maya diperkirakan berjumlah sekitar 7 juta yang tinggal di Meksiko, Guatemala dan sejumlah wilayah lain di Amerika Tengah.

Tempat Aman dari Kiamat

Banyak yang menyebut gunung di Prancis dan Serbia sebagai tempat aman untuk melindungi diri dari kiamat suku Maya tersebut. Kini, satu lagi tempat terungkap sebagai tempat yang harus dikunjungi bila kiamat 21 Desember 2012 benar-benar terjadi.

Dilansir Ibtimes, Rabu (19/12/2012), beberapa orang gelisah karena prediksi "end of the world" atau akhir dari dunia. Rumor pun menyebar seputar tempat teraman di Bumi untuk menghadapi isu kiamat tersebut.

Beberapa orang percaya bahwa apa yang terjadi di 21/12/2012, tidak hanya tentang adanya destruksi atau kehancuran, tetapi juga manusia akan memasuki era baru, baik fisik maupun mental.

Kabarnya, tiga hari sebelum hari H, banyak orang panik dan memesan kamar di hotel agar mereka merasa aman. Ada segelintir orang yang masih penasaran dengan kebenaran kalender suku Maya 2012 dan apakah dunia menemui akhir riwayatnya di 21 Desember 2012.

Topik ini menjadi perdebatan panas di bidang ilmu pengetahuan dan melahirkan konflik, di mana ada sebagian orang yang mendukung serta menolak rumor kiamat 2012 tersebut. Beberapa yang tidak percaya, meyakini bahwa tidak akan terjadi apapun di 21/12/2012 dan menyebut rumor ini hanyalah hoax internet.

Sementara itu, ahli suku Maya, National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan pemerintah Amerika Serikat telah membantah prediksi kiamat tersebut. Selama simpsosium Yucatan, Meksiko dan tiga ahli suku Maya yang digelar baru-baru ini, mereka bersama menepis rumor kiamat 2012.

Beberapa tempat akan menggelar pesta atau perayaan 2012. Ini bahkan dijadikan ladang bisnis untuk meraup keuntungan dari kepanikan orang tentang isu kiamat yang terjadi di tahun ini.

Meksiko, merupakan situs reruntuhan peradaban Maya yang mengundang banyak orang untuk mempelajari lebih lanjut tentang bangsa Maya. Para pejabat di Meksiko, telah menetapkan event "beginning of a new era" atau "permulaan era baru"

Tanggapan di Indonesia

Terkait kiamat itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin menegaskan, tak ada sangkut paut kiamat dengan kalender Maya.

“Kiamat itu sudah jelas, dari agama, pasti datang,” ujarnya di Jalan Proklamasi No 51, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/12). Tak ada seorang pun yang bisa meramalkan akhir dunia, kapan waktunya.

“Kemampuan manusia hanya sampai pada membaca pertanda. “Tidak bisa ditentukan. Yang ada itu kan tanda-tandanya,” katanya.

Menurut Ma’ruf, tanda-tanda itu belum ada. Ia mengimbau semua pihak untuk tidak percaya desas-desus itu. “Tandanya belum datang. Nggak usah dipercaya,” tegasnya.

Belum Ada Tanda Kiamat

Jadi, teori yang menyebutkan medan magnet bumi akan berbalik arah, berpotensi menyebabkan badai dahsyat dan mematikan semua alat elektronik, tidak perlu dipercaya.

Bahkan pendapat lain menyebut, bumi sedang meluncur menuju lubang hitam (black hole) di tengah Galaksi Bima Sakti yang akan menyedot seluruh kehidupan,  dibantah mentah-mentah oleh ilmuwan, termasuk Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak resah dengan isu kiamat yang didasarkan pada perhitungan kalender Suku Maya pada 21 Desember 2012. MUI meminta masyarakat Muslim tidak percaya dengan ramalan itu.

“Kiamat itu hanya isu saja, jangan ditanggapi dengan serius,” kata Ketua MUI, Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu 19 Desember 2012.

Bagi umat Islam, tambah Ma’ruf, kiamat merupakan keniscayaan. Namun, tidak ada satu pun manusia yang bisa tahu kapan kiamat bakal terjadi. ” Manusia, tidak akan pernah tahu kapan terjadinya kiamat, hanya dikasih tanda-tanda saja,” ungkap Ketua MUI.

Dalam Alquran, jelas Ma’ruf, sudah dijabarkan berbagai tanda menjelang hari kiamat. Namun, menurutnya untuk saat ini belum ada tanda yang menunjukkan kiamat akan berlangsung pada hari Jumat nanti. “Namun kita, umat Islam, harus percaya kalau kiamat bakal terjadi,” pungkasnya.
Share this article :

Baca Juga :



0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Share Terbaru

Artikel Populer

Bloggers - Meet Millions of Bloggers
Preview on Feedage: share-berita
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Share Berita - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template